Hallo sahabat Greenbook, Kali ini kami akan membahas seputar contoh cerpen dan unsurnya. Mari simak artikel ini sampai selesai ya.
Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki cerita padat dengan fokus pada satu konflik utama.
Perlu kamu ketahui bahwa cerpen biasanya disampaikan dengan gaya bahasa yang sederhana namun memiliki pesan yang mendalam.
Bagi para penulis pemula, memahami unsur-unsur cerpen sangat penting untuk menghasilkan karya yang berkualitas.
Maka dari itu, kami akan membahas berbagai contoh cerpen lengkap beserta unsurnya, yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan amanat.
Dengan memahami unsur-unsur ini, diharapkan kamu dapat lebih mudah dalam menulis dan mengapresiasi cerita pendek.
Baca Juga: Contoh Cerpen Juara 1 Tingkat Nasional
Daftar Isi
Toggle5 Contoh Cerpen Lengkap dan Unsurnya

Oke sobat setia Greenbook, berikut ini adalah terdapat lima contoh cerpen lengkap beserta unsurnya.
1. Contoh Cerpen “Hadirnya Sang Penyelamat”
Di sebuah desa kecil yang terletak di pinggir hutan, hidup seorang pemuda bernama Arman. Desa itu sering kali diganggu oleh binatang buas yang keluar dari hutan, membuat warga hidup dalam ketakutan. Arman, yang dikenal sebagai pemuda pemberani, selalu berusaha melindungi desa dengan segala kemampuannya.
Suatu malam, terdengar suara gemuruh dari dalam hutan. Warga desa berkumpul di alun-alun, wajah mereka dipenuhi ketakutan. Arman maju ke depan, memegang tombak yang selalu dibawanya. “Aku akan pergi ke hutan dan mencari tahu apa yang terjadi,” kata Arman dengan tegas.
Di dalam hutan, Arman bertemu dengan seekor harimau besar yang terluka. Harimau itu terlihat kesakitan dan marah. Arman menyadari bahwa binatang itu bukan ancaman, melainkan korban. Dengan hati-hati, Arman mendekati harimau dan merawat lukanya. Harimau itu tampak tenang dan mulai mempercayai Arman.
Setelah merawat harimau itu, Arman membawanya ke tepi hutan dan membuatkan tempat perlindungan. Ia juga berjanji kepada harimau itu untuk menjaga dan melindunginya. Harimau itu seolah-olah mengerti dan tidak pernah lagi mengganggu desa.
Warga desa merasa lega dan berterima kasih kepada Arman. Mereka menyadari bahwa keberanian dan kebaikan hati Arman telah menyelamatkan mereka dari ancaman yang selama ini menghantui. Desa kembali hidup dalam kedamaian, dan Arman menjadi pahlawan yang dihormati oleh semua.
Malam itu, ketika bulan bersinar terang, Arman duduk di tepi hutan, memandang bintang-bintang. Ia merasa damai dan bahagia karena telah melakukan hal yang benar. Harimau itu, yang kini menjadi sahabatnya, duduk di sebelahnya. Arman belajar bahwa keberanian sejati adalah ketika kita mampu melindungi yang lemah dan membutuhkan.
Unsur-unsur Cerpen:
- Tema: Keberanian dan kebaikan hati dalam melindungi yang lemah.
- Tokoh dan Penokohan:
- Arman: Tokoh utama, pemuda pemberani yang penuh kebaikan hati.
- Harimau: Binatang yang awalnya dianggap ancaman, namun ternyata butuh pertolongan.
- Warga desa: Tokoh pendukung yang merasa takut dan akhirnya berterima kasih kepada Arman.
- Latar: Desa kecil di pinggir hutan, waktu malam hingga pagi hari.
- Alur: Alur maju, dari ancaman binatang buas hingga penyelesaian masalah.
- Sudut Pandang: Orang ketiga serbatahu.
- Amanat: Keberanian sejati adalah ketika kita mampu melindungi yang lemah dan membutuhkan.
2. Contoh Cerpen “Surat dari Masa Lalu”
Di sebuah loteng berdebu, Rina menemukan sebuah kotak kayu tua milik kakeknya. Di dalamnya, terdapat surat-surat yang belum pernah dibaca oleh siapapun. Dengan hati-hati, Rina membuka satu surat dan mulai membacanya.
Surat itu berisi cerita cinta kakeknya, Pak Darto, dengan seorang wanita bernama Lestari. Mereka saling mencintai namun terpisah oleh keadaan perang. Melalui surat-surat itu, Rina merasakan bagaimana cinta mereka tumbuh dan diuji oleh waktu dan jarak. Setiap surat menggambarkan perjuangan dan pengorbanan mereka untuk tetap bersama.
Rina terharu membaca surat-surat itu. Ia menemukan bahwa Lestari adalah neneknya sendiri, yang kini telah tiada. Rina merasa seolah-olah ia bisa melihat kembali kisah cinta yang indah namun penuh liku dari kakek dan neneknya.
Rina terus membaca surat-surat tersebut, dan setiap surat membawa cerita baru yang membuatnya semakin memahami bagaimana dalamnya cinta yang dimiliki oleh kakek dan neneknya. Ada cerita tentang saat-saat bahagia mereka, saat-saat sulit yang mereka hadapi, dan janji-janji yang mereka buat untuk selalu bersama.
Suatu hari, Rina menemukan surat terakhir yang ditulis oleh neneknya, Lestari. Surat itu berisi pesan untuk selalu menjaga cinta dan keluarga dengan sepenuh hati. Rina merasa sangat tersentuh dan berjanji dalam hati untuk meneruskan nilai-nilai cinta dan kesetiaan yang diwariskan oleh kakek dan neneknya.
Rina menutup kotak kayu itu dengan hati yang hangat. Ia menyimpan surat-surat itu sebagai kenang-kenangan berharga. Rina belajar bahwa cinta sejati adalah tentang kesetiaan dan pengorbanan, dan kisah kakek-neneknya menjadi inspirasi bagi dirinya untuk menghargai cinta yang ia miliki.
Unsur-unsur Cerpen:
- Tema: Cinta sejati yang abadi meski terhalang oleh waktu dan keadaan.
- Tokoh dan Penokohan:
- Rina: Tokoh utama, cucu yang menemukan surat-surat cinta kakeknya.
- Pak Darto dan Lestari: Kakek dan nenek Rina, tokoh dalam surat-surat.
- Latar: Loteng rumah Rina, waktu masa kini; surat-surat berlatar masa perang.
- Alur: Alur campuran (maju dan mundur), dari penemuan surat hingga kisah cinta di masa lalu.
- Sudut Pandang: Orang pertama (Rina) dan ketiga serbatahu (surat-surat).
- Amanat: Kesetiaan dan pengorbanan adalah dasar dari cinta sejati.
3. Contoh Cerpen “Mimpi Sang Pelukis”
Di sebuah kota kecil, ada seorang pelukis muda bernama Budi yang bermimpi menjadi pelukis terkenal. Namun, kehidupannya penuh dengan kesulitan. Ia tinggal di rumah kecil dengan ayahnya yang sakit-sakitan, dan sering kali harus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Budi selalu melukis di waktu luangnya. Lukisannya penuh dengan warna dan emosi, mencerminkan mimpi dan harapannya. Suatu hari, seorang kolektor seni bernama Pak Herman melihat lukisan Budi di sebuah pameran kecil. Ia terkesan dengan bakat Budi dan menawarkan untuk mempromosikan karyanya.
Dengan bantuan Pak Herman, lukisan Budi mulai dikenal dan dihargai. Budi mendapatkan kesempatan untuk mengadakan pameran besar di ibu kota. Namun, di tengah kebahagiaannya, ayah Budi jatuh sakit parah. Budi dihadapkan pada pilihan sulit antara mengejar mimpinya atau merawat ayahnya.
Budi memutuskan untuk tetap di sisi ayahnya, merawatnya dengan penuh kasih sayang. Meskipun ia harus melewatkan pameran besar, Budi tidak menyesal. Ia tahu bahwa keluarganya lebih penting daripada apapun. Beberapa bulan kemudian, ayahnya sembuh, dan Budi mendapat kesempatan lain untuk memamerkan karyanya. Ia belajar bahwa cinta dan tanggung jawab adalah fondasi dari setiap mimpi yang ingin dicapai.
Ketika pameran besar itu akhirnya berlangsung, Budi merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Karya-karyanya diapresiasi banyak orang, dan ia menjadi pelukis yang dikenal. Budi menyadari bahwa perjalanan meraih mimpi memang penuh dengan tantangan, tetapi dengan ketekunan dan cinta, semua bisa dicapai.
Unsur-unsur Cerpen:
- Tema: Perjuangan meraih mimpi dan tanggung jawab terhadap keluarga.
- Tokoh dan Penokohan:
- Budi: Tokoh utama, pelukis muda yang berbakat dan bertanggung jawab.
- Ayah Budi: Tokoh yang sakit-sakitan, dirawat oleh Budi.
- Pak Herman: Kolektor seni yang membantu Budi.
- Latar: Kota kecil dan ibu kota, waktu masa kini.
- Alur: Alur maju, dari kesulitan Budi hingga kesuksesan dan tantangannya.
- Sudut Pandang: Orang ketiga serbatahu.
- Amanat: Cinta dan tanggung jawab terhadap keluarga adalah hal yang harus dijaga dalam meraih mimpi.
4. Contoh Cerpen “Jejak di Pantai”
Di sebuah pantai yang sepi, seorang pria tua bernama Pak Joko duduk di tepi air, menatap jauh ke laut. Di tangannya, ia memegang sebatang tongkat kayu yang selalu menemaninya. Hari ini adalah hari istimewa, karena ia akan bertemu dengan seseorang yang sangat berarti baginya.
Bertahun-tahun yang lalu, Pak Joko kehilangan istrinya dalam kecelakaan di laut. Sejak saat itu, ia sering datang ke pantai ini, berharap bisa merasakan kehadiran istrinya kembali. Pantai ini menyimpan banyak kenangan mereka berdua, dari berjalan bersama di tepi air hingga menikmati matahari terbenam.
Sore itu, ketika matahari mulai terbenam, seorang wanita muda menghampiri Pak Joko. Wanita itu adalah anak dari sahabat istrinya yang ingin mengenal lebih jauh tentang ibunya yang telah tiada. Mereka berbincang lama, berbagi cerita dan kenangan. Wanita itu merasa sangat terhubung dengan Pak Joko, dan kehadirannya membawa kebahagiaan baru dalam hidup pria tua itu.
Malam itu, Pak Joko merasa seolah-olah istrinya kembali bersamanya. Ia tersenyum, menatap bintang-bintang di langit, merasa damai. Ia tahu bahwa cinta sejati tidak pernah benar-benar hilang, dan kenangan akan terus hidup dalam hati mereka yang mencintai.
Beberapa hari kemudian, wanita muda itu datang kembali ke pantai. Ia membawa bunga dan menaruhnya di tepi air sebagai penghormatan untuk ibunya dan juga sebagai tanda terima kasih kepada Pak Joko. Mereka berbincang lagi, dan Pak Joko merasa semakin dekat dengan wanita muda itu, seolah-olah ia adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Pak Joko merasa hidupnya kembali berarti. Ia tidak lagi merasa kesepian, karena ia tahu ada seseorang yang peduli dan mengingatnya. Dengan semangat baru, Pak Joko mulai menikmati setiap hari di pantai, mengingat kenangan manis bersama istrinya dan merayakan kebahagiaan yang ia temukan dalam persahabatan baru ini.
Unsur-unsur Cerpen:
- Tema: Cinta sejati yang abadi meski terhalang oleh waktu dan keadaan.
- Tokoh dan Penokohan:
- Pak Joko: Tokoh utama, pria tua yang penuh kenangan dan cinta sejati.
- Istri Pak Joko: Tokoh yang telah tiada namun tetap hidup dalam kenangan.
- Wanita muda: Anak dari sahabat istrinya yang membawa kebahagiaan baru.
- Latar: Pantai yang sepi, waktu sore hingga malam hari.
- Alur: Alur maju, dari kenangan masa lalu hingga pertemuan dengan wanita muda.
- Sudut Pandang: Orang ketiga serbatahu.
- Amanat: Cinta sejati tidak pernah benar-benar hilang, dan kenangan akan terus hidup dalam hati.
5. Contoh Cerpen “Senja di Balik Tirai”
Senja mengintip malu-malu dari balik tirai jendela rumah tua itu. Di dalamnya, seorang nenek bernama Sri sedang merapikan beberapa foto lama di album keluarga. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke-70, namun rumah itu terasa sepi.
Sri teringat masa-masa muda ketika rumah ini selalu ramai dengan tawa dan cerita. Suaminya, Bapak Andi, sudah tiada beberapa tahun yang lalu, dan anak-anak mereka kini tinggal jauh di kota lain. Meskipun sering merasa kesepian, Sri selalu berusaha tegar.
Sore itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Ketika dibuka, Sri terkejut melihat anak-anak dan cucu-cucunya berdiri di sana dengan senyum lebar dan membawa kue ulang tahun. Mereka merencanakan kejutan khusus untuknya. Sri terharu dan matanya berkaca-kaca.
Malam itu, rumah tua itu kembali dipenuhi dengan tawa dan cerita. Sri duduk di kursi goyangnya, memandang keluarganya dengan penuh rasa syukur. Ia merasa hangat dan bahagia, menyadari bahwa meski waktu terus berjalan, cinta keluarga akan selalu abadi.
Beberapa hari kemudian, Sri menerima sebuah surat dari cucunya yang tertua. Surat itu berisi ucapan terima kasih dan cerita tentang bagaimana kenangan masa kecil di rumah nenek telah membentuk hidupnya. Sri merasa sangat dihargai dan bangga akan keluarganya.
Sri memutuskan untuk menulis surat balasan kepada cucunya. Dalam surat itu, ia menceritakan betapa bangganya ia terhadap mereka dan bagaimana setiap kenangan bersama mereka adalah harta yang paling berharga baginya. Ia juga berpesan agar mereka selalu menjaga dan menghargai satu sama lain.
Sri menutup surat itu dengan senyum. Ia tahu bahwa meskipun waktu terus berlalu, cinta dan kenangan bersama keluarga akan selalu hidup dalam hati. Malam itu, ketika matahari terbenam, Sri duduk di beranda rumahnya, merasakan kebahagiaan yang mendalam karena memiliki keluarga yang begitu mencintainya.
Unsur-unsur Cerpen:
- Tema: Kebahagiaan dalam kesederhanaan dan kehangatan keluarga.
- Tokoh dan Penokohan:
- Sri: Tokoh utama, seorang nenek yang penyayang dan tegar.
- Bapak Andi: Suami Sri yang sudah meninggal, dikenang dengan penuh cinta.
- Anak-anak dan cucu-cucu Sri: Mencintai dan menghargai nenek mereka.
- Latar: Rumah tua Sri, waktu sore hingga malam hari.
- Alur: Alur maju, dari kesepian Sri hingga kejutan dari keluarganya.
- Sudut Pandang: Orang ketiga serbatahu.
- Amanat: Kebahagiaan sejati terletak dalam kehangatan keluarga dan cinta yang tulus.
Nah, itulah lima contoh cerpen dan strukturnya. Menarik bukan?
Akhir Kata
Mungkin hanya itu yang bisa kami sampaikan mengenai contoh cerpen dan unsurnya, semoga dengan membaca artikel ini bisa menambah pembahasan teman-teman semua. Terimakasih.